Liburan semester ini aku pergi ke Pulau Bali bersama ibuku dan rekan kerja ibu mengadakan karya wisata ke Bali dari tanggal 22-28 Desember dengan menggunakan bus travel. Kami berangkat dengan 2 bus didampingi guide travel
Di perjalanan cukup melelahkan memang, memakan waktu yang lebih lama dibandingkan pesawat yaitu 2 hari 1 malam. Rombongan kami berangkat dari Antapani pukul 5 sore, ngaret dari rencana yang asalnya akan berangkat pukul 3 sore karena pada saat itu cuaca sedang tidak bersahabat, hujan deras. kami pun berangkat dan menikmati perjalanan dengan beristirahat. pada pukul 8 malam, kami isoma (istirahat, shalat, makan) di RM SR Tasikmalaya. Lalu kami lanjutkan perjalanan menuju Kalasan, Jawa Tengah. Pagi itu kita sudah sampai disana pukul 5 pagi, kami istirahat, mandi dll. Setelah itu kami lanjutkan perjalan menuju Restoran Surya, Saradan, Madiun, Jawa Timur. Setelah sampai disana sekitar pukul 12 siang kami istirahat seperti biasa. Cuaca disana sangat panas, tidak seperti di Bandung walaupun siang hari terik matahari tidak begitu sepanas disini.
Setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Aku nikmati perjalanan sampai terlelap, aku pun terbangun karena rekan sebis berbicara terlalu keras. Dan tersadar, aku berada di daerah Sidoarjo yaitu tempat lumpur Lapindo. Pantas saja mereka meributkan ini, tanggul lumpurnya tinngi sekali akupun yang melihatnya sampai takjub. Lumpurnya meluas berhektar-hektar tak berhenti, kasihan sekali rumah penduduk yang terendam. Aku pun membayangkan apabila saat itu tanggulnya bocor, mungkin tidak ada kesempatan menyelamatkan diri, karena malam itu macet akibat proyek tanggul. Setelah melewati lokasi itu aku pun kembali tertidur. Saat itu kami sampai di RM Bromo Asri aku tak tahu di kota mana hehe, apakah masih didaerah Surabaya atau sudah di Banyuwangi kami istirahat seperti biasa.
Dan kami pun lanjutkan kembali menuju Pelabuhan Ketapang. Wow senang rasanya mempunyai pengalaman berada di ujung timur Pulau Jawa. Kondisi disana seperti terminal bus, kurang nyaman, setiap ada kesempatan pintu bus terbuka tukang asongan langsung masuk bus. Mengantri bus masuk kapal cukup lama, karena kapsitas kapal ferry yang terbatas. Setelah itu kami pun dapat giliran, penumpang tidak boleh berada di dalam bis dan harus naik ketempat yang sudah disediakan, asik sekali rasanya menikmati pemandangan laut dan pulau pulau. Melihat Pulau Jawa yang akan kami tinggalkan dan melihat samar samar Pulau Bali yipee! sebelum berangkat ada atraksi dari perenang perenang, dan serunya kita melemparkan uang yang jaraknya cukup jauh dan ditangkap oleh mereka bahkan anak anak pun ada. Tapi sayangnya ada saja yang terus memaksa melemparkan uang, kita kan tidak mungkin terus terusan. Kapal pun melaju, serunya berada disini pengalaman yang sayang untuk dilewatkan. Menyebrang menggunakan ferry hanya 30 menit, cukup sebentar.
Dan sampailah kita di Pulau Bali yee! tepatnya di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana. huft, ternyata masih lama menuju Denpasar, dan kami pun istirahat di RM Madina masih daerah Jembrana. Saat diperjalanan, wah keren deh disetiap depan rumah penduduk terdapat sesajen untuk sembahyang, dan sedikit aneh pula melihat pohon yang disarungi kain bermotif taplak hitam putih. Menurut kepercayaan orang Hindu sih, berarti pohon/patung itu kramat. sebenarnya waktu itu agak seram juga, apalagi kalau tidak sengaja menginjak sesaji. Oh ya, penduduk setempat juga banyak yang membangun pura di setiap rumah, tapi anehnya pura lebih luas dan megah di bandingkan rumahnya, pura mungkin jadi prioritas nomor satu disana.
sesampainya di RM Madina kami pun istirahat, tapi aku agak aneh dengan orang disana, kan katanya orang disana ramah ramah tapi menurutku sih tidak, mungkin kepada wisatawan asing saja kali ya hehe. Kami lanjutkan perjalan menuju Danau Bedugul. Saat memasuki wilayah Denpasar, kita didampingi lagi oleh Guide Tour namanya Mbah/Beli Nyoman Artha. Diperjalanan memang sangat menarik perhatian, panoramanya sangat indah! dari penduduk, sawah, gunung, laut semuanya keren banget! gapura, pura, pakain adat widih! kita melewati Danau Batur, danau paling besar di Bali. wih dan untungnya hari itu adalah hari setelah bulan mati/purnama yang menurut orang Hindu itu hari yang baik, Mbah Nyoman menceritakan semua tentang Bali, dari kebiasaan, Agama, tempat wisata dll. Dijalan banyak sekali menemui upacara adat, pengalaman yang mengasyikan! melihat cara mereka, adat mereka keren deh! tapi menurutku sih mereka sangat etnik sekali (primitif, maaf) khusunya yg didaerah, agak aneh soalnya hehe, mungkin menurut mereka sih biasa aja. Huft, saat sampai di Bedugul ternyata hujan deras, sial! terpaksa langsung cari tempat teduh dan langsung disuruh makan siang. Dan Alhamdulillah hujan pun cepat reda, disana kita solat dzuhur dulu, cukup memprihatinkan memang melihat kondisi tempat wudhu yang lebih layak di sebut kandang. apakah pengelola tidak memperhatikan? walaupun 85% penduduk beragama hindu, tapi kan turis banyak yang islam. tapi aku tidak sempat melihat mushola karena aku saat itu sedang tidak bisa. aku pun menikmati pemandangan bedugul yang cukup indah
Asalnya habis dari Joger kita akan menuju Sangeh tempat pelestarian kera tapi berhubung kita sampai denpasar telat, sayang sekali Sangeh kita tidak kunjungi, karena sudah sore, lokasi sangeh di hutan dan habis hujan,sedih sekali. Dan kita pun menuju Karang Kurnia Balinese Gift shop dekat hotel setelah itu langsung ke hotel untuk makan malan dan istirahat. Oh ya, di tempat wisata atau dimana pun, bau dupa sangat menyengat, kalau aku sih kurang bisa tahan, apalagi dupa dan sajen yang dekat AC/kipas angin yang membuat baunya semakin menyengat. Apalagi saat di hotel, tiap ruangan atau kamar sangat terasa. Tapi dupa dengan bunga ini baunya khas, lebih harum dibanding dupa Vihara (Budha/Kong hu cu) tapi tetap saja kurang sedap. Dan cuaca disini panas, walaupun tadi hujan, tetap saja sangat panas.
Esoknya kita menuju Pantai Tanjung Benoa, diperjalanan melewati banyak tempat banyak deh dan khasnya selalu terdapat patung, tempat tentara pun begitu dan melewati simpang dewa ruci yang kata mbah nyoman disini sering banget mace, untungnya saat itu lancar. kita juga melewati Bandara I Gusti Ngurah Rai, sempat tertipu dengan candaan Mbah Nyoman, katanya ini tempat penangkaran burung terbesar di dunia, kirain iya.
bus pun diparkirkan, kami pun berjalan menuju pantai. suasananya ramai sekali aku, ibu dan yang lain memutuskan untuk naik perahu menuju pulau penangkaran penyu. Saat dalam perahu, ikan ikan terumbu karang dll terlihat sangat jelas, indah sekali. Dan akhirnya sampai juga disana. lalu kami menuju tempat penangkaran, disana kita bebas memegang dan berfoto, ini menjadi pengalaman pertamaku. oh ya, disana bukan hanya penyu saja loh, ada kura kura, ular, burung, landak dll. cuaca sangat panasss, air kelapa segar pun aku lahap. setelah puas disana kami pun kembali menuju pantai tanjung benoa. Kalau di pantai ini khusus untuk wisata air seperti banana boat, parasailing, dll aku pun mencoba banana boat bersama teman teman yang baru aku kenal tapi aku satu satunya perempuan, ga apalah yang penting aku cobain. Asyik banget! boatnya sangat cepat, kami diajak berkeliling dan saat di tengah laut perahu kami digulingkan! wow, menantang banget! tentunya kami menggunakan pelampung. kami pun naik boat lagi, dan menuju pantai. setelah ganti baju, rombongan kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan
Setelah semuanya lengkap kami lanjutkan perjalanan menuju Garuda Wisnu Kenaca di daerah Uluwatu. Disini terdapat patung Dewa Wisnu menaiki burung Garuda. Proyek ini belum rampung, menurut Mbah Nyoman ketinggian patung ini 144 meter dan akan menjadi patung tertinggi di dunia, mengalahkan patung liberty yang ada di New York, keren banget kan. Proyek besar ini sudah lama dibuat tapi sayang belum selesai, yang sudah selesai hanya bagian atas tubuh dewa wisnu dan burung garuda. Lokasi disini sangat menakjubkan karena ini adalah lokasi gunung kapur yang dibelah, walaupun di belah ini menjadi tempat yang indah. selain patung disini juga terdapat aktivitas seni, ada tari kecak, tari barong, penayangan film, konser musik dan lain lain. kalian tahu grup band Paramore yang berasal dari Frankilin, US? baru baru ini mereka konser di Indonesia salah satu tempatnya di GWK ini looh! tidak jauh dari patung dewa wisnu ada kegiatan agama, aku ga tau itu lagi apa tapi yang terlihat pendeta menyipratkan air pada orang yang sembahyang. Kalau kalian ke Bali jangan lewatkan tempat ini, bakalan nyesel banget deh.
Oh ya, kalo di Bali mushola/mesjid tidak sebanyak di Jawa jadi kalo mau sholat agak susah, jauh jauh soalnya, kalo mesjid yang agak deket di sini mesjidnya lebih menyerupai rumah tidak berkubah, tapi didalamnya seperti biasa, mungkin bentuk luar mesjid ini meyesuaikan dengan penduduk sekitar yang mayoritas hindu. Dan yang uniknya lagi ada kuliner khas yang kayanya jarang di Jawa, eits jangan coba coba ya bagi yang muslim haram soalnya. Mau tau apa? Olahan daging babi, semacam babi guling, soto babi, sate babi dll. Banyak banget dijual di sisi jalan, kalau di kita sih semacam warteg, jadi banyak banget disini. Kalau kita pengen coba makanan khas Bali yang halal mending coba deh Bebek betutu dan sate lilit.
Setelah puas di Rumah Jangkrik, kami kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Kuta. Sedikit cerita lagi dengan keadaan di Bali, disini jalanya kecil seperti di Bandung, jadi kalo lagi padat padatnya sabar aja deh yang saya sarankan hehe, harusnya di luasin soalnya Bali kan daerah wisata, mungkin tanahnya mahal ya, di Kuta aja kalau beli tanah 1 m persegi itu harganya 10 juta, bisa dibayanginkan mahalnya gimana? Dan yang salut di sini jarang banget pengemis, gelandangan, pengamen dan semacamnya. Ga akan kita temuin di perempatan deh, jamin! ga kaya di Bandung ya ckckck, kalo gini nyaman deh dijalan. Oh iya, kalo di Bali ga ada angkot adanya di daerah pinggiran, paling kalo mau pake transportasi umum pake Bus ojeg dan taksi. Penduduk disini lebih suka dengan naik motor, selain murah cepat bisa selap selip. memang iya kan.
Kita udah dekat dengan daerah Kuta, untuk mencapai daerahnya kita ga bisa pake bus soalnya jalan di kuta kecil karena banyak banget toko cafe bar dll maklum lah. Bus pun di parkirkan lalu kita naik angkutan umum semacam angkot tapi tidak ada jendela dan harus pake tiket, mobilnya maju kalau penumpangnya sudah penuh. Untungnya aku dan ibu duduk didepan sebelah pak supir, jadi kita bisa sedikit berbincang denganya. Pak supir menceritakan cerita tentang Kuta, ingat tragedi bom Bali 2? itu terjadi di jalan legian kalo ga salah tahun 2006. di legian itu ada cafe, bar dll. sungguh bengis perbuatan para terroris, sebenarnya jihad tidak seperti itu, islam cinta perdamaian. Di sisi sisi jalan menuju Pantai Kuta banyak toko dan yang unik ada toko money changer yang kaya warung biasa unik dan banyak pula.
Sesampainya di Pantai Kuta, mengesankan tapi tidak begitu, pasirnya putih ombaknya cukup besar dan sunsetnya indaaaah banget! cocok banget buat surfing dan menikmati sunset. Yang sangat disayangkan adalah banyak sekali sampah organik ataupun plastik di sepanjang pasir/bibir pantai, ini membuat agak jijik dan tidak nyaman. Disini banyak banget wisatawan asing, banyak orang berjemur. disini juga ada tempat tatoo temphorary dan kepang rambut. cafe, bar di sepanjang jalan pun keren keren. setelah puas dengan menikmati indahnya Kuta, kami pun kembali naik angkutan yang tadi untuk kembali ke bus. di perjalanan macet banget, dan hujan, jadi kurang enjoy nih.
See? Pantai Kuta kotor ya, ga indah, cukup kecewa. Abis itu asalnya mau ke tampak siring yang katanya keren. sayangnya pada ngaret dan hujan. jadi ga jadi deh, Sayang banget padahalkan bisa liat peribadatan agama Hindu, soalnya disana puranya keren, katanya sih ya dan hari itu kan sehabis bulan purnama, bad luck deh. jadinya ke Gianyar, beli makanan khas dari sana, ga enak bau tempatnya, dupa dideket kipas angin, ga kuat mual akhirnya aku nungguin diluar, asem banget deh ah. huhu. Abis itu kita balik ke hotel. Ngerasa parno di hotel pas tidur, suara anjing yang pilu bikin mistis nih, tapi atau berlebihan aja akunya, soalnya hotel ini baru, jadi ada perasaan ga enak juga.
Besoknya kita ke Pasar Sukawati, diperjalanan banyak banget sesaji menumpuk, jangan heran sih, memang disini keadaanya begini. di pasar sukawati sama halnya dengan tempat belanja lain tapi harganya lebih murah, dan disana aku beli lukisan hehe. Baru pertama kali liat pengemis di Bali, ga pernah soalnya, mungkin ini gara gara deket pasar atau gara gara legenda di daerah ini kena kutukan dewa yang aku lupa gara gara apa jadinya penduduk banyak jadi pengemis soalnya ini masuk daerah Batu Bulan.
Lalu kami pun melanjutkan perjalanan menuju SMKN 3 Sukawati untuk melihat tarian khas Bali. aduh lupa nih nama tarian tariannya, sejenis pendet tapi bukan pendet, terus ada kaya monster juga pake topeng, dan satu lagi ini narinya pasangan. sayangnya kesel banget serasa pengen nendang, ga ada tari kecak. ngeselin banget deh, rugi gilaa grrr. Yang salut dari sekolah ini, sekolahnya luas, hijau, dan penuh dengan unsur budaya bali. banyak patung dan keren deh
------ TO BE CONTINUED------
kren bgt...
BalasHapus