Langsung ke konten utama

Riset Pemasaran Ekspor Udang Vanamei Indonesia

Riset Pemasaran Ekspor Udang Vanamei Indonesia

Riset Pemasaran Ekspor Udang Vanamei Indonesia

Nisa Mutia Hapsari
155254022
D4 - Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bandung

       Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menyatakan bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang menjadi surga perikanan dunia, menjadi pemasok utama produk-produk perikanan, seperti ikan tuna, rumput laut, udang dan kepiting.


Gambar 1 Indonesia surga perikanan indonesia
Sumber : (Tim Publikasi Katadata, 2016)

      Berdasarkan gambar 1 diperoleh data bahwa ekspor udang Indonesia tahun 2016 menduduki peringkat 2 terbesar dari seluruh dunia. Sebanyak 273.00 ton udang berhasil diekspor dengan nilai pendapatan 1.500.000 US$. Potensi ekonomi kelautan di Indonesia bisa mencapai US$ 1,2 triliun dan mampu menyerap 40 juta orang tenaga kerja



  Gambar 3 Indonesia Raja Udang Asean
Sumber : (Tim Publikasi Katadata, 2016)
Gambar 2 Indonesia surga perikanan dunia
Sumber : (KOMINFO, 2016)
       Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa Pada tahun 2016 ekspor udang Indonesia menduduki perikat ke – 2 di dunia dengan produksi sebanyak 273.000 ton dengan nilai ekspor sebanyak 1.500.000 US$.
      Berdasarkan Gambar 3 diketahui pada tahun 2014 bahwa jumlah produksi udang Indonesia merupakan yang terbesar diantara negara – negara Asean lainnya yaitu 645.000 ton kemudian diikuti negara lainnya yaitu Vietnam, Thailand Filipina dan Myanmar. Spesies andalan Indonesia adalah Udang Vanamei dan Udang Windu. Target pasar Indonesia adalah negara Amerika Serikat, Benua Eropa, Cina dan Jepang. Dengan nilai pendapatan sebesar 1,7 M US$ dengan komposisi udang yang diekspor dengan bentuk 1,5 % segar, 27,9% Olahan  dan 70,6% beku. Udang Vanamei  (Liptopenaeus vannamei) merupakan spesies andalan utama udang Indonesia berdasarkan informasi bersumber dari (Tim Publikasi Katadata, 2016). Berikut ini adalah penjelasan lebih mendalam mengenai udang vanamei dan lingkup ekspornya

Tabel Kode Klasifikasi

HS code  (INTR)
0306.17.19

Brief Product / service description 
  •       Udang Vannamei  atau vaname
  • Udang Vaname adalah udang yang tinggal di kawasan sub-tropis. 
  • Ciri-ciri spesifik yang dimiliki udang satu ini adalah, ukurannya yang lebih kecil, bila dibandingkan dengan udang-udang lain dan udang windu.

Gambar 4 Udang Vanamei
Sumber (Hadiyanto, 2018)
      Sebelum dilanjutkan  ke pembahasan inti mengenai kegiatan bisnis ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat & negara lainnya. Artikel ini akan dibagi kedalam beberapa tahapan
    1. Screen Potential Market atau menyaring potensi pasar
    2. Assess target markets atau menaksir target pasar
    3. draw conclusion atau membuat kesimpulan
Berikut ini adalh pembahasan lebih dalam dari kegiatan bisnis ekspor udang
1. Screen Potential Markets


Tabel 1 Jumlah Ekspor Udang Menurut Negara Tujuan Utama, 2011-2015
Negara Tujuan
2011
2012
2013
2014
2015

Berat Bersih (ton)
Jepang
31000,2
32497,6
32.943,7
27.597,8
27.182,1
Hongkong
3466,5
2777,9
2.665,4
2.464,0
1.539,4
China
5843,4
6315,4
5.600,1
5.531,1
9.842,3
Singapura
2280,6
2979,9
3.137,2
3.433,8
2.836,6
Malaysia
2801,3
2593,7
2.959,1
4.071,2
4.632,3
Australia
562,7
752,7
895,8
780,7
787,8
Amerika Serikat
55007
59137,9
64.520,6
85.838,7
82.263,8
Inggris
3234,2
1783,2
2.779,0
2.145,0
2.902,5


Sumber: (Badan Pusat Statistik, 2017)

Gambar 5 Jumlah Ekspor Udang Menurut Negara Tujuan Utama 2015
Sumber : (Lokadata, 2017)
          Berdasarkan gambar 5 dan tabel 1 Pada tahun 2015 ekspor terbesar udang Indonesia dikirim ke Amerika Serikat dengan volume 82,3 ribu ton senilai 745,3 juta USD. Negara tujuan terbesar kedua adalah Jepang dengan volume 27,2 ribu ton senilai 306,6 juta USD. Kemudian China dengan volume 9,8 ribu ton senilai 75,4 juta USD. Malaysia dengan volume 4,6 ribu ton senilai 16,4 juta USD. Inggris dengan volume 2,9 ribu ton senilai 33,1 juta USD. Singapura dengan volume 2,8 ribu ton senilai 13,6 juta USD.
       Secara keseluruhan, volume ekspor udang relatif meningkat sepanjang tahun 2012 sampai dengan 2015 di ketiga pasar utama yaitu Amerika Serikat, Jepang dan Eropa. Indonesia saat ini mendominasi pasar udang Amerika Serikat, karena negara Indonesia tidak dihadapkan pada kebijakan antidumping dimana Amerika Serikat telah menempatkan pesaing di beberapa negara Asia lainnya seperti India, China, Thailand dan Vietnam. Akibatnya, kenaikan ekspor sebesar hampir 40.000 ton antara tahun 2012 dan 2014 hampir seluruhnya diperhitungkan oleh Amerika Serikat. Di pasar kedua yaitu pasar Jepang, volume ekspor udang Indonesia berfluktuasi cenderung menurun. Tetapi menunjukkan angka yang stabil yaitu mencapai lebih dari 30.000 ton.


Gambar 6. Tren Udang di Seluruh Dunia pada tahun 2018
Sumber : (Google Inc., 2018)

Gambar 7. Tren Udang di Seluruh Dunia pada tahun 2018
Sumber : (Google Inc., 2018)


        Berdasarkan Gambar 7 dan Gambar 8 diketahui informasi bahwa tren udang saat ini paling diminati oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan negara yang paling memiliki minat tertinggi terhadap udang diikuti oleh Jamaika, Kanada, Filipina, Singapura, UEA, Hongkong, Selandia Baru, dan Inggris Raya .
Negara-negara pengimpor udang Indonesia adalah Jepang, Hongkong, China, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Amerika Serikat, Belgia, Inggris, Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Italia, dan Jerman. (Puspita, 2017)
Menurut  (Hadiyanto, 2018) Ekspor komoditas udang Indonesia sedang membaik. Nilai ekspor udang budidaya pada periode Januari-Agustus 2018 melejit 71,16% dibanding periode sama tahun lalu menjadi US$ 13,25 juta. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai ekspor perikanan Indonesia sedang dalam posisi yang sangat baik. Tak hanya itu, ia menyebut  perang dagang AS dengan China seharusnya disambut dengan meningkatkan produktivitas dan ekspor perikanan Indonesia ke  AS karena berkurangnya pangsa pasar China di negara tersebut.
Iwan Sutanto Ketua Indonesia Shrimp Club dalam (Hadiyantono , 2018)  mengatakan, kedua wilayah tersebut (China & Timur Tengah) menjadi opsi yang menarik ditengah tekanan regulasi dari Uni Eropa dan ketidakpastian regulasi tarif AS. "Sekarang China sudah mulai impor jumlah kecil dari kita dan potensinya besar, dulu mereka dari Vietnam tapi sempat ada masalah," kata Iwan, Senin (20/8). Iwan melanjutkan China dan Timur Tengah memiliki potensi besar karena memiliki jumlah masyarakat dan permintaan yang besar. Namun ia enggan merinci besaran ekspor dan potensi saat ini. Mayoritas ekspor udang ditujukan ke AS dan diikuti oleh Eropa. Oleh karena itu, bila Indonesia ingin terus mempertahankan pasar dan kualitas udang, pengembangan di sektor tambak sangat diperlukan.



Gambar 8 Persebaran wilayah negara Amerika Serikat yang memiliki minat terhadap udang
Sumber : (Google Inc., 2018)
       Berdasarkan gambar 8 diketahui di Amerika Serikat, 5  daerah dengan tren udang paling tinggi diminati dari negara bagain Louisiana, Hawaii, Mississippi, Alabama dan Caroline Selatan. berdasarkan besarnya data tersebut tidak mengherankan bahwa Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki minat paling tinggi terhadap udang. Ekspor udang Indonesia terhadap Amerika Serikat merupakan yang paling tinggi yaitu sebanyak 60 %.

2. Asses Target Market
Situasi Persaingan udang Global



        Menurut (Setiyanto) dalam penelitiannya sejak tahun 1997 hingga selesainya penelitian, impor udang Amerika Serikat sebagian besar dari negara Asia dan Amerika tengah. Untuk kawasan Asia, Impor udang Amerika Serikat sebagian besar dari Thailand, Indonesia, India, Bangladesh, cina dan Vietnam serta sebagian kecil dari Filipina Hongkong dan Taiwan. Sementara untuk Amerika Tengah adalah dari Meksiko, Equador,Panama, Venezuela dan Honduras
         Pada tahun 2016 dilansir oleh Berita Satu menurut  (Kunjana, 2018) udang memiliki peranan yang besar terhadap kinerja ekonomi perikanan Indonesia. Pada tahun 2016 nilai ekspor udang Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara produsen udang dunia lainnya, seperti India, Vietnam, Ekuador, Tiongkok, dan Thailand. Tahun 2016 India tercatat sebagai negara yang memiliki nilai ekspor udang tertinggi di dunia, yaitu mencapai US$ 3,70 miliar, disusul Vietnam, Ekuador, Tiongkok, Thailand, dan Indonesia dengan nilai ekspor dalam dollar AS masing-masing sebesar 2,71 miliar; 2,60 miliar; 2,16 miliar; 1,98 miliar; dan 1,67 miliar.  
Namun mengacu pada data Kementerian Pertanian AS (USDA) dalam  (Hadiyanto, 2018) , impor udang AS baik dalam bentuk beku dan olahan dari Indonesia pada semester pertama 2018 mencapai US$ 715.801, naik 6,86% dari periode sama tahun lalu. Kinerja ini setara 20% dari impor udang AS seluruhnya. Angka ini menempatkan Indonesia di posisi kedua sumber udang AS, setelah India yakni US$ 1,15 juta pada periode sama.
             Dengan naiknya posisi indonesia di tempat ke 2 setelah India, menjadikan India sebagai pesaing terberat Indonesia. Persaingan kuat terjadi dengan sesama pengeksportir udang. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memaparkan India telah melakukan konsinyasi dengan importir Amerika. "Produksi India itu tinggi sekali, sekarang, mereka kirim-kirim dan barang dan masuk ke pelabuhan," kata Susi dalam acara seminar Innovative Aquaculture di Jakarta, dilansir dari Kantor Berita Antara, Jumat (30/11) Menurutnya, Indonesia diuntungkan sebagai negara kepulauan. Sehingga jika terjadi suatu wabah, yang terjangkit kemungkinan hanya di satu pulau tak merembet ke wilayah lainnya. Seperti apa yang terjadi di Ekuador dan Thailand dimana hasil ekspornya mengalami outbreak yang fatal akibat wabah yang menjangkit jenis udang yang diekspor. 
Gambar 9 Persaingan Pasar Ekspor Udang Indonesia Ke Amerika Serikat
Sumber (Setiyanto)


Gambar 10 Posisi Indonesia Dalam Pemasaran Udang di AS
Sumber (Setiyanto)
Berdasarkan gambar 10 posisi Indonesia berada di Kuadaran Kualitas Tinggi dan Harga yang ditawarkan tinggi, berbeda halnya dengan India yang berada di kuadran kualitas tinggi dan harga yang ditawarkan rendah. Dengan harga yang ditawarkan lebih rendah akan sulit bagi Indonesia untuk menyusul India diposisi pertama.

Saluran Distribusi 

Gambar 11 Saluran Distribusi Udang


 Gambar 12 Saluran Distribusi Ekspor Udang  di Eropa

Distribusi Langsung
a)    Distribusi Langsung Melalui Agen, Dalam Pendistribusian Langsung, perusahaan dapat bekerja sama dengan agen  perantara  di luar negeri  yang mana agen ini tidak memiliki hak atas barang tersebut. Ada beberapa macam antara lain :
b)   Perwakilan Agen (  sales representative), Kegiatan sales representative ini merupakan perwakialan perusahaan di negara asing untuk melakukan penjualan di negara tersebut dan komisi didapat dari penjaualan. Perwakialan agen juga memantau dan mengumpulkan informasi terkait penjualan dan preferensi konsumen di negara tersebut. Namun mereka tidak memiliki hak atas barang tersebut.
c)    Agen Pembelian ( Purchasing agents), Agen pembelian ini kadang disebut juga dengan pembeli barang untuk diekspor. Mereka aktif bergerak mencari produk dengan verifiakasi tertentu untuk kepentingan luar negeri dengan standar produk dan harga dari laur negeri. Agen ini jugalah yang mengurus semua urusan pengemasan dan persyaratan pengapalan namun mereka tidak memiliki hak atas produk tersebut.
d)   Pialang Ekspor ( Ekport Broker ), Tugas dari pialang ekspor adalah mempertemukan pembeli luar negeri dengan penjual lokal. Pialang ekspor ini tidak memiliki hak atas barang dan tidak ikut serta dalam tanggung jawab atas transaksi yang dilakukan. Pialang ekspor memperoleh komisi atas jasa yang diberikan.
Budaya di Negara Amerika Serikat dan China

Budaya di Amerika Serikat yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan :
  1. Hasil merupakan hal penting di Amerika Serikat. Karena itu, jika Anda melakukan bisnis atau bahkan jika Anda melamar pekerjaan baru, ingatlah untuk menjual diri Anda dan pencapaian Anda. Kesederhanaan tidak akan memberi Anda kontak bisnis atau pekerjaan baru.
  2. Amerika Serikat adalah budaya individualistis, bukan budaya kelompok. Karena itu, para pahlawan sering dihormati dalam budaya Amerika. Pertimbangkan status kultus Steve Jobs di Apple atau Mark Zuckerberg di Facebook. Bandingkan ini dengan budaya yang lebih kolektif seperti Jepang. Berapa banyak dari Anda yang bisa menunjuk CEO Jepang yang terkenal?
  3. Dalam beberapa budaya berbasis konsensus, seperti di Belanda, pendapat karyawan dihargai dan diharapkan akan diberikan dan didengar. Dalam budaya Amerika, sering kali ada forum terbuka untuk debat, namun, pada akhirnya, adalah bos yang membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Jadi, jika Anda sedang rapat dengan bos Amerika, jangan kaget jika dia membuat keputusan tanpa berkonsultasi dengan anggota tim lainnya.
  4. Budaya Amerika cenderung lebih menghargai generalis daripada spesialis. Karenanya, jangan kaget jika rekan keuangan Anda telah mempelajari Sastra Inggris Abad Pertengahan, tetapi kini memimpin perusahaan TI. Di Amerika Serikat, hasil dan pengalaman penting, kurangi latar belakang, usia, dan koneksi Anda.
Budaya di China yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan:
  1. Bertukar kartu nama atau diharapkan saat bertemu klien dari China untuk kontak pertama kalinya
  2. Perusahaan China cenderung hierarkis dan menunjukkan rasa hormat kepada eksekutif senior adalah bagian penting dari membangun hubungan bisnis yang baik.
  3. Tepat waktu.
  4.  Ketika membuat kesalahan jangan membuat banyak alasasan, sederhananya langsung meminta maaf.
  5. Jangan menduga atau mengharapkan melakukan komunikasi dengan bahasa inggris jika bertemu dengan China, sebaiknya menggunakan jasa penerjemah saat melakukan komunikasi bisnis
  6. Memanggil dengan nama professional, misalnya nama CEO suatu perusahaan adalah Fa Ping, perlu diperhatikan bahwa Fa adalah nama belakang dan Ping adalah nama yg dimilikinya. Maka panggilah namanya dengan lengkap yaitu Fa Ping
  7.   Kebiasaan orang China mengambil keputusan memakan cukup waktu yg lama. Jangan menyela saat dalam keadaan hening, bersabar dan tunggulah hingga tuan rumah berbicara terlebih dahulu


Hambatan Perdangan atau Trade Barriers 

          Berdasarkan hasil pengamatan atas beberapa data yang dikumpulkan diketahui bahwa hambatan Indonesia dalam mengekspor udang berasal dari Hambatan Non Tarif atau Non Tariff Measure (NTM). NTM didefinisikan sebagai kebijakan perdagangan internasional selain tarif yang berpotensi menimbulkan dampak ekonomi pada perdagangan internasional barang, perubahan kuantitas yang diperdagangkan serta harga barang yang diperdagangkan dan atau keduanya.
       Hambatan non tarif yang dihadapi Indonesia dalam mengekspor produk udang menurut  (Ardiyanti & Saputri, 2018) terdiri atas Sanitary and phytosanitary (SPS) dan Technical barriers to trade (TBT) yang banyak di terapkan di negara pengimpor seperti Amerika Serikat, Jepang dan negara Uni Eropa menjadi tantangan bagi ekspor udang Indonesia. Pemberlakuan non tarif tersebut merupakan bentuk kebijakan yang diterapkan sebagai pengganti kebijakan tarif yang pemberlakuannya mulai menurun karena penetapan tingkat tarif di berbagai negara yang semakin dibatasi menurut Ariyani dalam (Ardiyanti & Saputri, 2018) Terdapat beberapa contoh kasus ekspor berupa potensi penolakan ekspor udang yang disebabkan negara pengimpor telah mensyaratkan standar kesehatan berupa sertifikasi bebas virus tertentu seperti yang telah diterapkan di negara kawasan Amerika di tahun 2016 (Media Indonesia, 2016). Dalam (Ardiyanti & Saputri, 2018)
                 Berdasarkan Hasil analisis  menunjukkan bahwa NTM memiliki pengaruh negatif terhadap ekspor udang dan olahan udang nasional meskipun tidak berpengaruh secara signifikan. Meskipun tidak berpengaruh secara signifikan, namun hasil estimasi menunjukkan bahwa NTM,baik SPS dan TBT memiliki pengaruh negatif mengindikasikan bahwa eksportir Indonesia khususnya untuk udang dan olahan udang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi standar dan aturan yang diberlakukan di negara tujuan ekspor.

Tantangan :
  • ·         adanya tingkat persaingan dengan negara eksportir udang lainnya dan
  • ·         penetapan standar negara pengimpor terhadap kualitas udang
  • ·         kebijakan pemerintah
           Menurut Basith (2018) hambatan yang menguntungkan bagi Indonesia yang sekaligus menjadi tantangan adalah Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana menerapkan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) bagi komoditas udang dari India dan Vietnam. AS rencananya menaikkan bea masuk udang India menjadi 2,34% setelah sebelumnya 0,84%. Sementara udang dari Vietnam yang sebelumnya dikenai bea masuk 4,8% akan naik hingga 25,39%. Langkah AS ini dianggap membuka peluang bagi ekspor udang Indonesia. Namun disisi lain Berada di antara negara yang terkena BMAD bukan kali pertama dialami Indonesia. pada tahun 2002 hingga 2003, Indonesia berhasil lolos dari penerapan BMAD oleh AS. Saat itu beberapa negara seperti China, Vietnam, dan Thailand dikenakan BMAD oleh AS.Sementara itu, Indonesia berhasil lolos karena tidak mendapat subsidi dari pemerintah. Namun momen tersebut tidak dinikmati oleh petambak Indonesia.. BMAD harusnya menjadi keuntungan bagi Indonesia. Tetapi yang terjadi sebliknya, udang dari China, Vietnam, dan Thailand melakukan transhipment lalu diekspor dari Indonesia. Transhipment ini dapat mengancam produk lokal, karena harganya dapat menekan udang lokal karena udang India lebih murah yaitu Rp 20.000 /kg lalu kualitas udang transhipment tersebut belum diketahui apakah sehat atau tidak sehingga dapat mempengaruhi citra udang indonesia.

3. Kesimpulan


Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan dan informasi dari sumber akuntabel  yang sudah dipaparkan sebelumnya, udang merupakan salah satu komoditas utama sektor non migas untuk di ekspor. Diketahui bahwa Indonesia mempunyai pasar yang luas untuk mengekspor udang. Setelah ditelaah Amerika Serikat merupakan negara utama yang memiliki peluang terbesar tujuan pengeksporan udang yang dapat dimanfaatkan Indonesia. Indonesia menempati posisi kedua pada tahun 2014 hingga saat ini sebagai negara dengan jumlah udang terbanyak untuk di ekspor ke Amerika Serikat. Posisi pertamanya berasal dari India. Hal ini disebabkan, Udang tangkapan India mempunyai harga jual yang lebih rendah. Namun demikian, Indonesia tidak perlu khawatir karena Indonesia masih memiliki pasar yang luas dan peluang untuk berkembang. Berdasarkan data tahun 2014 Indonesia menduduki peringkat 2 terbesar dari seluruh dunia sebanyak 273.00 ton udang berhasil diekspor dengan nilai pendapatan 1.500.000 US$. Posisi urutan kedua tersebut masih bertahan hingga saat ini menurut (Hadiyanto, 2018) Jumlah ekspor udang Indonesia ke AS pada tahun 2015 sebanyak 82.263,8 ton senilai 745,3 juta USD. Negara tujuan terbesar kedua adalah Jepang dengan volume 27,2 ribu ton senilai 306,6 juta USD. Kemudian China dengan volume 9,8 ribu ton senilai 75,4 juta USD.
Cina merupakan negara dalam kategori emerging market yang perlu diperhitungkan sebagai tujuan negara untuk ekspor udang Indonesia karena jumlah permintaan di dalam negaranya cukup banyak. Karena permitannya yang bayak ini merupakan peluang pasar terbesar ekspor komoditas ikan dan udang hasil tangkapan nelayan Bali menurut (Yunianto, 2018). Selain negara pengimpor udang, Cina juga mengekspor udangnya ke AS meskipun jumlahnya tidak sebanyak Indonesia. Namun perlu perlu digarisbawahi oleh pengusaha – pengusaha udang Indonesia, untuk tidak mengimpor udang cina untuk diekspor kembali ke negara lain khususnya AS. Meskipun demikian ekspor udang ke Cina tetap dapat dilakukan.  Cina merupakan negara terkena dampak kebijakan anti dumping dari Amerika Serikat. Anti dumping Cina tersebut memanfaatkan Indonesia sebagai negara yang tidak terkena dampak antidumping AS untuk dilakukannya transhipment yang dapat merugikan citra produk Indonesia meskipun harga yang ditawarkan Cina lebih rendah kualitasnya lebih baik udang Indonesia,  dengan demikian untuk transaksi ekspor impor ke AS perlu dihindari produk cina atas kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya (transhipment) agar pemanfaatan posisi Indonesia yang tidak terkena kebijakan antidumping seperti yang di alami beberapa negara (cina, thailand, india, vietnam dll.) dapat menguntungkan pengusaha dan nelayan Indonesia. Dengan demikian ekspor tetap dapat dilakukan, namun impor dan  aktitivitas transhipment perlu dihindari. (definisi transhipment suatu masalah transportasi dimana sebagian atau seluruh barang yang diangkut dari tempat asal tidak langsung dikirim ke tempat tujuan tetapi melalui tempat transit transhipment nodes )
Strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk mengekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat adalah
1.    Meningkatkan standar dan mutu udang sehingga lolos dengan kriteria pasar internasional dan terhindar dari hambatan non tarif yaitu sertifikasi bebas dari virus tertentu yang ada pada udang.
2.   Menjaga konsistensi pasokan produk dan terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi pasar.
3.    Efisiensi bahan baku & perawatan sehingga harga jual ekspor dapat bersaing dengan India.
4.      Meningkatkan varietas udang yang dapat diperjual belikan
5.      Membidik target pasar dengan menawarkan nilai tambah dari produk
6.      Memberikan keuntungan yang lebih untuk negara tujuan ekspor
7.     Melakukan komunikasi pemasaran dengan pihak – pihak pemangku kepentingan di negara importir
8.      Membangun citra yang baik akan produk udang indonesia
9.      Teknologi budidaya udang yang lebih canggih sehingga saat panen jumlahnya dapat lebih banyak lagi


Referensi
Ardiyanti, S. T., & Saputri, A. S. (2018). DAMPAK NON TARIFF MEASURES (NTMs) TERHADAP EKSPOR. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 2-10.
Badan Pusat Statistik. (2017, Januari 23). Ekspor Udang Menurut Negara Tujuan Utama, 2000 - 2015. Diambil kembali dari Beranda/ Ekspor - Impor: https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1015/ekspor-udang-menurut-negara-tujuan-utama--2000-2015.html
Basith, A. (2018, Maret 26). Kontan.co.id / industri / agribisnis. Diambil kembali dari Indonesia optimistis mengisi kebutuhan udang di AS: https://industri.kontan.co.id/news/indonesia-optimistis-mengisi-kebutuhan-udang-di-as
Google Inc. (2018, Desember 28). Diambil kembali dari Google Trend: https://trends.google.com/trends/explore?geo=US&q=%2Fm%2F0ll1f78
Hadiyanto, T. (2018, September 23). Banyak potensi, ekspor udang Indonesia berpotensi kian membesar. Diambil kembali dari Nasional / Peristiwa / Kontan: https://nasional.kontan.co.id/news/banyak-potensi-ekspor-udang-indonesia-berpotensi-kian-membesar
Hadiyantono , T. (2018, Agustus 20). China dan Timur Tengah bisa menjadi alternatif ekspor udang Indonesia. Diambil kembali dari Nasional / Peristiwa / Kompas: https://nasional.kontan.co.id/news/china-dan-timur-tengah-bisa-menjadi-alternatif-ekspor-udang-indonesia
KOMINFO. (2016, September 1). Indonesia Surga Perikanan Dunia. Diambil kembali dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia: https://kominfo.go.id/content/detail/7842/indonesia-surga-perikanan-dunia/0/infografis
Kunjana, L. G. (2018, Maret 28). RI Bisa Jadi Eksportir Udang Budidaya Terbesar Dunia. Diambil kembali dari Berita Satu: https://www.beritasatu.com/satu/485457-ri-bisa-jadi-eksportir-udang-budidaya-terbesar-dunia.html
Lokadata. (2017, Maret 28). Beritagar Merawat Indonesia. Diambil kembali dari Ekspor udang Indonesia menurut negara tujuan: https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/ekspor-udang-indonesia-menurut-negara-tujuan-1485249607
Puspita, D. U. (2017, Setember 10). Wow! Diekspor ke Seluruh Dunia, Udang Sumbang Devisa Negara Terbesar. Diambil kembali dari Indonesiana / Kekayaan Alam: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/09/10/wow-diekspor-ke-seluruh-dunia-udang-sumbang-devisa-negara-terbesar
Setiyanto, A. (t.thn.). ANALISIS POSISI PASAR DAN PROSPEK PEMASARAN. 44-50.
Tim Publikasi Katadata. (2016, Februari 22). Indonesia, Surga Perikanan Dunia. Diambil kembali dari Katadataco.id: https://katadata.co.id/infografik/2016/02/22/indonesia-surga-perikanan-dunia
Yunianto, R. (2018, Februari 2). PERIKANAN TANGKAP : China Pasar Ekspor Terbesar Ikan & Udang Bali. Diambil kembali dari Bisnis Kalimantan: https://kalimantan.bisnis.com/read/20180202/436/733506/perikanan-tangkap-china-pasar-ekspor-terbesar-ikan-udang-bali-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip to Bali 22-28 December 2011

      Liburan semester ini aku pergi ke Pulau Bali bersama ibuku dan rekan kerja ibu mengadakan karya wisata ke Bali dari tanggal 22-28 Desember dengan menggunakan bus travel. Kami berangkat dengan 2 bus didampingi guide travel       Di perjalanan cukup melelahkan memang, memakan waktu yang lebih lama dibandingkan pesawat yaitu 2 hari 1 malam. Rombongan kami  berangkat dari Antapani pukul 5 sore, ngaret dari rencana yang asalnya akan berangkat pukul 3 sore karena pada saat itu cuaca sedang tidak bersahabat, hujan deras. kami pun berangkat dan menikmati perjalanan dengan beristirahat. pada pukul 8 malam, kami isoma (istirahat, shalat, makan) di RM SR Tasikmalaya. Lalu kami lanjutkan perjalanan menuju Kalasan, Jawa Tengah. Pagi itu kita sudah sampai disana pukul 5 pagi, kami istirahat, mandi dll. Setelah itu kami lanjutkan perjalan menuju Restoran Surya, Saradan, Madiun, Jawa Timur. Setelah sampai disana sekitar pukul 12 siang kami istirahat seperti b...